Ankoku kishi Monogatari Chapter 23 Bahasa Indonesia
Chapter 23 - Ramuan Sihir Cinta
٠ Istri Gallios, Peneroa ٠
「 Aku kembali, Peneroa-san 」
Kuro baru saja kembali.
Dia adalah penyelamat suamiku, Gallios.
Aku benar-benar terkejut ketika dia tiba-tiba muncul saat membawa suamiku yang tubuhnya dua kali lebih besar dari tubuhnya yang ramping.
Menurut adikku, Rember, Kuro mungkin seorang penyihir.
Meskipun aku cuma tau Nimri-sensei aja kalau menyangkut seorang penyihir, aku merasa kalau Kuro bahkan lebih misterius daripada Nimri-sensei.
Kuro adalah pemuda yang pendiam dan kalem. Itu membuat orang merasa tenang hanya berada didekatnya.
「 Anoo, aku bertemu kenalanku selama patroli, bisakah aku mengundang orang itu? 」
Ketika aku keluar untuk menyambutnya, Kuro mengatakan itu sambil menatapku.
Pada awalnya, aku gagal memperhatikan orang itu tetapi, aku melihat seorang wanita bertudung.
Itu mengejutkanku.
「 Suamiku bilang kalau Kuro mungkin akan membawa pulang seorang wanita, tapi…. Sepertinya itu benar 」
Kuro sepertinya bukan tipe seperti itu.
「 K-Kau keliru!! Dia orang yang kutemui sebelumnya!! Dan hari ini, aku kebetulan bertemu dengannya!! 」
Tolak Kuro sambil tersipu malu. Sepertinya dia seorang yang pemalu.
Ketika aku melihat wanita di belakangnya, aku tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup tudung. Namun, aku bisa menebak kalau dia cukup cantik dari bentuk bibirnya.
Wanita itu cukup tenang, berbeda dengan Kuro yang lagi malu-malu.
Mungkin cinta sepihak bagi Kuro.
「 Aku hanya menggodamu, dan selamat datang di kerajaan Rox. Biarkan aku menyambutmu sebagai kenalan Kuro 」
Jadi, aku memimpin mereka berdua menuju ruangan yang terpisah dari rumah kami.
Kuro menggunakan ruangan yang terpisah dari rumah kami selama dia tinggal di kerajaan Rox.
Setelah itu, aku memanggil Kuro.
「 Ada apa? 」
「 Akan kubawakan minuman untukmu nanti, kau mau apa? 」
「 Terima kasih banyak, Peneroa-san. Tolong beri aku yang biasa 」
「 Ah, karena kau misenen*, kah 」(Catatan: Di bawah umur, dalam katakana)
「 Ya, karena aku masih miseinen* 」(Catatan: Di bawah umur, dalam huruf kanji)
「 Bagaimana dengan temanmu? Apakah dia juga misenen? 」
Ketika kutanyai, Kuro menjawab setelah merenung beberapa saat.
「 …. Kuserahkan pilihannya padamu. Kupikir dia mungkin bukan miseinen 」
「 Aku mengerti, kalau begitu akan kubawakan yang enak 」
「 Terima kasih banyak, Peneroa-san 」
Kuro menundukkan kepalanya ke arahku. Anak yang sopan.
Setelah itu, aku tinggalkan mereka berdua.
Karena aku baru saja membeli mead berkualitas tinggi dari tetangga kami, aku berpikir untuk berbagi sedikit dengan wanita yang dibawa oleh Kuro.
Mead adalah jenis minuman keras yang diminum oleh pasangan yang baru menikah.
Jadi, aku akan memberinya minuman ini agar cinta Kuro berjalan dengan mulus.
٠ Dewi Kebijaksanaan dan Kemenangan, Rena ٠
Aku tidak bisa menjadi ksatriamu.
Aku terkejut ketika aku mendengar dia mengucapkan kata-kata itu.
Tapi seperti yang dia katakan, seorang yang dengan mudahnya mengkhianati orang lain tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang ksatria.
Untuk alasan itu, aku ingin pria ini.
Lagipula, niat pria ini bukanlah masalah.
Jika dia tidak mau menjadi milikku, maka akan kujadikan dia milikku meski harus pakai cara licik.
Aku menyentuh botol kecil di sakuku.
Aku akan menggunakan ramuan cinta ini untuk pria ini.
Aku sangat terkejut ketika aku bertemu Diehart.
Tampaknya Diehart tidak punya niat untuk membunuhku pas pertama kali kami bertemu.
Aku tidak bisa merasakan kebencian apa pun dari Diehart. Meskipun aku percaya itu karena kecantikanku.
Sepertinya pria ini tidak klepek-klepek dengan kecantikanku.
Diehart mungkin adalah pendekar pedang terkuat di jaman ini. Aku akan senang jika pria ini menjadi budakku.
Bukan berarti kalau dia menjadi budakku hanya karena kekuatannya, tetapi penampilan Diehart tipeku banget daripada Reiji. Akan kuberikan dia kalung setelah dia menjadi budakku.
Senyum samar menyebar di bibirku hanya dengan membayangkannya.
Aku membayangkan sosok Diehart mengenakan kalung saat bersujud di depanku. Sungguh pemandangan yang enak untuk dilihat.
Aku bahkan membiarkan dia mencium kakiku.
Aku membuat kebohongan saat Diehart bertanya kenapa aku di kerajaan ini.
Meskipun dia tidak akan percaya kebohongan seperti itu.
Kalau aku bisa memanipulasi Diehart, itu adalah kemenanganku. Aku bisa memakai Diehart untuk meleyapkan Modes bahkan tanpa mengandalkan Reiji.
Aku bahkan membiarkan Diehart mengawalku untuk kesempatan ini.
Dan, dia membawaku ke kediaman manusia, tempatnya saat ini.
Aku harus melakukan yang terbaik untuk bertahan di kediaman manusia yang kumuh ini.
Ruang di mana Diehart tinggal sangat kecil, hanya ada tempat tidur dan meja di dalamnya.
Dia kemudian mengambil kursi untukku.
Kursinya lusuh, tapi aku harus bertahan untuk saat ini.
Selain itu, aku harus meninggalkan ruangan karena aku harus melakukan sesuatu.
「 Mau kemana kau, Rena? 」
Tanya Diehart.
「 Aku akan segera kembali. Selain itu, ini bukan sesuatu yang harus kau tanyakan kepada seorang wanita 」
Jawabku seperti itu, aku membungkam Diehart.
Pria adalah mahluk gampangan. Aku merasa kalau dia lebih mudah ditangani daripada Reiji.
Aku meninggalkan ruangan dan kemudian mencari wanita sebelumnya. Aku menemukannya segera karena rumahnya yang kecil.
Aku menghapus keberadaanku dan mendekati wanita itu.
Wanita itu menyiapkan dua minuman. Sepertinya ini untukku dan Diehart.
Aku diam-diam mendekatinya dan melihat lebih dekat pada gelas minuman. Minuman keras dan teh.
Aku tahu alasan kenapa minumannya berbeda.
Meskipun Reiji minum minuman keras, kelompok wanita mulai dari Chiyuki tidak menyentuh mereka.
Tampaknya itu bukan hal yang baik bagi seorang wanita di dunia Reiji untuk minum minuman keras.
Karena Diehart juga berasal dari dunia yang sama dengan Reiji, aku percaya bahwa minumannya berbeda karena alasan yang sama seperti yang kubilang.
Kutuang seluruh botol ramuan cinta ajaib ke dalam minuman keras.
Hanya satu tetes saja sudah cukup bagi manusia normal untuk bersumpah cinta mati mereka.
Aku ingin tau apakah ini cukup untuk mengubah Diehart menjadi budakku.
Setelah menambahkan ramuan, aku kembali ke kamar Diehart.
Tak masalah, Diehart bahkan tidak mencurigaiku.
Selain itu, aku punya ini. Aku menyentuh kalungku.
Itu kalung untuk menipu mata seorang sage.
Ketika kalung sihir ini aktif, itu akan menghambat semua jenis sihir pendeteksi jarak sedang.
Karena ramuan ajaib memiliki jejak sihir, dia mungkin bisa mendeteksi keberadaan ramuan dengan kekuatan sihir deteksi. Aku memakai kalung ini untuk mencegahnya melakukan hal itu.
Aku membawa ini sebelumnya karena Chiyuki memiliki kekuatan sihir deteksi yang kuat.
Jika ada masalah, pengguna juga akan terpengaruh oleh efek ini. Itu sebabnya sulit digunakan.
Tak lama kemudian, wanita itu membawakan minumannya.
「 Terima kasih banyak, Peneroa-san 」
Diehart mengucapkan terima kasih kepada wanita itu.
Wanita itu lalu meletakkan minuman di depanku dan Diehart, masing-masing satu orang.
「 Baiklah, nikmati waktumu 」
Setelah bilang begitu, wanita itu pergi. Dia sepertinya menikmati situasi ini.
Tapi, aku tidak peduli hal-hal sepele seperti itu. Aku melepas tudungku sementara diam-diam mengaktifkan kalung sihir.
Dan kemudian, aku melihat Diehart yang mengambil gelas di depannya.
「 Diehart, kudengar ada kebiasaan 'Kanpai' di dunia Reiji. Haruskah kita melakukan 'Kanpai' juga? 」
Meskipun aku tidak tahu apa arti dari 'kanpai' ini, aku tahu bagaimana melakukannya. Itu bersulang dengan minuman di tanganmu, diikuti dengan meminum minumanmu sendiri.
「 Ha~…. Aku tak tahu kenapa kau memintaku melakukan 'kanpai,' tapi…. terserahlah 」
Diehart menawarkan gelasnya.
Aku juga melakukan hal yang sama.
「 Kanpai 」
Diehart dan aku bersulang dengan gelas minuman kami dan kemudian minum.
Aku melihat Diehart yang saat ini minum satu teguk minumannya.
Tenggorokan Diehart sedang membuat suara saat dia meminum minumannya.
AKU MENANG.
Pikirku begitu.
Sekarang, lihat aku. Aku minum satu tegukan lagi. Itu lumayan lezat meski kalah dengan minuman keras yang dibuat di Elios. Mungkin karena minuman keras ini dipenuhi dengan rasa manis kemenangan.
Diehart menatapku.
Dengan ini, kau milikku. Entah kenapa itu membuatku bahagia. Meskipun terhalang oleh sesuatu, perasaan itu tampaknya diperbesar dengan melihat Diehart.
Diehart. Bukan, aku yakin kalau nama aslinya adalah Kuroki.
Kuroki. Dadaku terasa panas setiap kali aku memikirkan nama itu.
「 Fufufufu 」
Aku tidak sengaja tersenyum.
Karena aku tahu kalau mata Kuroki menatapku dengan tatapan penuh gairah.
「 KUROKI 」
Jadi, aku menarik wajah Kuroki sambil mengatakan itu.
٠ Ksatria Kegelapan Kuroki ٠
"Oh sialan," itulah yang aku pikirkan.
Aku benar-benar mengikuti pace lawanku.
Aku tidak tahu tentang tujuan Rena.
Hari itu kemudian menjadi malam tanpa bisa kupahami sama sekali.
Tapi aku tidak bisa meninggalkan Rena sendirian karena dia mungkin akan membahayakan Shirone.
Dari awal, aku bahkan tidak tahu kenapa Rena, Reiji, dan Shirone ada di tempat ini.
Wanita ini pasti merencanakan sesuatu.
Tapi aku tidak tahu apa itu.
Tingkat kesulitannya terlalu tinggi untuk orang sepertiku yang tidak pernah bercakap ria dengan seorang wanita.
Itu adalah wilayah di luar pemahamanku.
Aku tidak bisa membiarkannya pergi, tetapi aku terkejut, dia setuju dengan mudah ketika aku mengundangnya untuk makan malam.
Tapi toko-toko yang menawarkan makan malam sangat ramai sehingga tidak mungkin untuk membawa Rena ke tempat itu.
Jadi, aku dengan enggan memutuskan untuk meminta izin dari Peneroa-san untuk menggunakan ruangan.
「 Kanpai 」
Kami bersulang dengan minuman yang dibawa oleh Peneroa-san.
Setelah itu, kami meminum minuman kami sendiri.
Tenggorokan Rena membuat suara tegukan halus.
Sejauh orang yang pernah kutemui, mungkin Rena lah yang paling cantik?
Aku tidak dapat berpikir apa-apa ketika aku sendirian dengan si cakep ini, aku merasa lebih gelisah daripada senang karena begitu dekat dengan si cakep ini.
Reiji yang berpengalaman mungkin bisa melakukan sesuatu tentang itu. Oh, ngapain aku memikirkan dia.
Rena tersenyum lebar sambil menatapku.
Senyum itu nampak seperti senyum kotor.
Meskipun ada sihir pesona, aku pikir Rena akan mampu memikat lawannya tanpa menggunakan sihir semacam itu.
Rena menatapku dengan mata basah.
「KUROKI」
Rena tiba-tiba menyuarakan nama asliku.
Eh!? Bagaimana dia tahu nama asliku?
Aku ditarik olehnya sementara aku memikirkan pertanyaan itu.
Aku tidak ingin percaya, tapi wajah Rena yang sangat cakep tepat di depanku.
Aku merasa pusing.
Dan kemudian, bibir merah Rena tumpang tindih dengan bibirku. Bau minuman keras masuk ke rongga hidungku.
Aku mendengar sesuatu di kepalaku.
٠ Kapten Ksatria Kuil, Lucullus ٠
「Apa yang kau lakukan!! Hyllus!!」
Aku akhirnya meneriakkan kata-kata itu.
Aku meletakkan tanganku di mulutku.
Mengangkat suara keras tidak pantas di vila liburan pahlawan-sama.
「Ada apa, Tuan Lucullus?」
Seorang gadis mendekatiku.
「Ah, Chiyuki-sama」
Aku membungkuk padanya.
Untuk kecantikan ini.
Sage berambut hitam, Chiyuki.
Itulah namanya.
Dia mungkin nampak seperti gadis biasa. Namun, gadis ini memiliki kekuatan magis yang tak tertandingi dibandingkan dengan sekelompok penyihir di kuil Republik Suci Lenaria.
Bahkan para penyihir dari akademi Saria mungkin tidak dapat menyamai kekuatan magisnya.
Karena sage berambut hitam baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya yang basah terlihat sangat seksi.
「Sebenarnya, orang-orang yang menyelidiki kota masih belum kembali」
「Menyelidiki.... Ahh, tentang sesuatu yang kami minta, ya. Kami akhirnya menyebabkan masalah padamu, Tuan Lucullus」
Dia kemudian membungkuk kepadaku, aku bingung dengan tindakannya.
「Tidak apa-apa. Lagi pula, ini pekerjaan ksatria kuil」
Aku membalasnya sambil meluruskan posturku.
Tampaknya pahlawan-sama mencari orang tertentu, jadi kami, para ksatria kuil membantu mereka mencari orang itu.
Hyllus sedang bergerak, karena orang yang mereka cari memakai sihir tembus pandang.
Ksatria kuil Hyllus tidak hanya memiliki skill, dia juga berbakat dengan kemampuan untuk melihat dan menemukan kebenaran di balik tembus pandang dan ilusi.
Mungkin dia tidak bisa melihat melalui sihir ilusi dari penari peri, tapi dia masih bisa melihat melalui sihir ilusi tingkat tinggi.
Itu sebabnya aku serahkan pencarian kepadanya.
Tapi, mungkin itu juga kesalahanku.
Meskipun kemampuannya berada di peringkat 1~2 di antara para ksatria kuil, dia cenderung menyebabkan keributan, meskipun kebiasaannya diabaikan karena kemampuannya, yang juga memiliki batasnya sendiri.
Bahkan jika kemampuan bawahan yang dipilihnya cukup tinggi, mereka memiliki perilaku bermasalah, sudah melewati waktu bagi mereka untuk kembali.
Di masa lalu, mereka telah merepotkan wanita selama tugas mereka, jadi hal itu mungkin sedang terjadi sekarang.
Meskipun sesuatu mungkin telah terjadi pada mereka saat ini, mereka akan meniup peluit untuk memberi tahu kami jika ada situasi darurat. Jika mereka tidak dapat melakukan itu, maka mereka dikeluarkan sebagai ksatria kuil.
Kami tidak dapat mengurangi jumlah penjaga lagi dari ini hanya untuk mencarinya.
Apa yang harus kulakukan ketika mereka kembali?
「Akan kuhukum mereka ketika mereka kembali」
「Tidak, itu permintaan egois kami. Setidaknya, tolong bersikaplah lembut dengan hukuman mereka」
Chiyuki-sama berbicara untuk Hyllus.
Aku baru-baru ini mengetahui bahwa dia sebenarnya gadis yang baik hati.
「Selain itu, Tuan Lucullus. Apa kau tahu ke mana Reiji pergi?」
「Pahlawan-sama? Meskipun saya yakin beliau sedang menyendiri di kamarnya, saya tidak tahu di mana beliau sekarang karena tidak ada yang memasuki kamarnya setelah itu?」
Chiyuki-sama mengangguk pada pertanyaanku.
Kalau boleh jujur, tujuan kami disini untuk melindungi pahlawan-sama, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa jika pahlawan-sama tidak bisa berbuat apa-apa.
Chiyuki-sama juga tidak akan menyalahkan kami karena dia tahu dengan jelas tentang masalah ini.
「Ya ampun, ke mana dia menghilang...」
Dia menghela napas.
٠ Putri kerajaan Rox, Almina ٠
「Reiji-sama」
Di atas tempat tidur, aku mendekatkan wajahku ke dada orang yang aku cintai. (Catatan: TETEWW!! TETEWW!! TETEWW!! NTR DETECTED!!! SI PUTRI BANGSAT DAN PAHLAWAN BANGSAT NGEUE BARENG!! COCOK..!!!! PERTAHANKAN KELAKUAN LOE PUTRI BANGSAT..)
Ada bekas luka jelek dari bahu kanan ke pinggang kirinya.
Tidak ada bekas luka seperti itu ketika kami pertama kali bertemu sebelumnya.
Aku benci ksatria kegelapan yang membuat luka ini pada Reiji, yang dipuji sebagai pahlawan cahaya.
Luka yang ditimbulkan oleh ksatria kegelapan itu tampaknya telah meninggalkan bekas luka yang tidak akan hilang bahkan dengan kekuatan penyembuh dari saint, Sahoko-sama.
Beraninya ksatria kegelapan itu melakukan hal semacam ini kepada pria tercinta dari Dewi-sama. Aku yakin kalau Dewi-sama akan memberi hukuman pada pria berdosa itu. (Catatan: ....)
Tiba-tiba, aku memikirkan hal-hal itu.
Apakah Dewi-sama memeluknya kayak gini juga?
Meskipun aku belum pernah bertemu dewi itu, tampaknya kadang-kadang dia turun ke Republik Suci Lenaria.
Dia mungkin datang untuk menemui Reiji-sama.
Pria yang dicintai oleh dewi Rena yang cantik itu. Mungkinkah dia. (Catatan: ....)
Meskipun ini mungkin kasar, aku merasa seperti aku telah menjadi dewi ketika aku bersamanya.
Orang yang aku cintai turun dari tempat tidur dan memperlihatkan tubuhnya yang telanjang.
Tubuhnya yang indah membuatku ingin menatapnya lebih lama lagi.
Tidak hanya terbatas pada Dewi Rena, ada dua gadis cantik di sekitarnya, kali ini aku hanya bisa menikmati sedikit waktu dengannya.
「Apa kau mau pergi?」
「Ya, aku harus segera kembali」
Aku ingat tentang sage berambut hitam dari kata-kata Reiji-sama.
Chiyuki-sama adalah seorang yang cantik dan orang yang sangat menakutkan. Jika hubungan terselubung kami ketahuan, tamatlah riwayatku.
Aku jelas tidak berbeda dengan kerikil ketika berhadapan dengan kekuatan magis yang menakutkan itu, ketakutanku muncul dengan memikirkan kejadian itu.
Meski begitu, aku ingin bersama dengan Reiji-sama.
「Begitu....」
Ucapku dengan suara yang sedikit kesepian. Aku ingin tetap tinggal di ingatannya bahkan hanya sedikit.
Tapi harapanku jadi sia-sia saat Reiji-sama mengenakan pakaiannya sekarang.
「Ah, kalau dipikir-pikir, Almina. Aku akan lakukan sesuatu tentang masalah yang kau bicarakan」
Kata Reiji-sama sambil tersenyum padaku.
Itu adalah masalah zombie dari tadi malam.
Orang-orang yang selamat dari Striges mungkin akan balas dendam pada kerajaan ini.
Karena Striges adalah iblis yang kuat, kami memutuskan untuk meminjam kekuatan Reiji-sama.
Ini adalah permintaan tunanganku, Rember.
Aku merasa bersalah mengingat aku memiliki hubungan semacam ini dengan Reiji-sama.
Meskipun aku tidak membenci Rember, aku tidak bisa membuat diriku melihat pria lain sejak aku mengenal Reiji-sama.
「Aku pasti akan membasmi mereka untukmu, Almina. Peganglah kata-kataku」
Aku merasa lega setelah mendengar kata-kata Reiji-sama.
٠ Ksatria kuil ٠
「Kuserahkan padamu, Orua-san. Kami akan pergi menghubungi vila pahlawan-sama」
「Ya, serahkan padaku」
Aku mendengar pertukaran kata dari tempatku berada.
Tubuhku tidak bisa bergerak. Ketika aku mencoba untuk melihat sekeliling, ksatria kuil yang menderita nasib yang sama sepertiku juga dibawa dengan cara yang sama.
Aku mendengar suara orang-orang yang membawaku ke tempat ini.
Kenapa jadi seperti ini? Itu membuatku ingin menangis.
Aku hanya bisa menyesali kenyataan bahwa aku tidak meniup peluit cepat-cepat.
Siapa orang yang kami temui di gang itu?
Dia tampak seperti orang biasa, tetapi pergerakannya tidak normal.
Aku dipukuli tanpa sempat melawan.
Meskipun aku tidak tahu gerakan apa yang dia gunakan, tubuh dan mulutku sudah lumpuh.
Namun, aku merasakan sakit yang mengalir di seluruh tubuhku.
Aku merasa bahwa semuanya adalah kesalahan kapten Hyllus.
Aku membencinya.
Itu semua karena kapten Hyllus secara tidak masuk akal melakukan hal-hal seperti itu.
Pria bernama Hyllus, tidak bisa mengendalikan gairah tentang wanita.
Setelah melihat Sahoko-sama memakai pakaian semacam itu, kami juga pergi untuk merayu wanita karena undangan kapten Hyllus.
Kemudian, aku teringat pakaian Sahoko-sama. Aku tidak pernah berpikir bahwa gadis yang murni dan lembut seperti dia akan mengenakan pakaian seperti itu.
Aku tidak bisa melupakan sosoknya, itu masih hidup dalam ingatanku bahkan ketika aku menutup mataku.
Akibatnya, aku cemburu pada pahlawan yang menerima cinta dari Sahoko-sama.
Aku merasa disembuhkan hanya dengan berada di sisinya.
Tidak seorang pun selain Sahoko-sama yang dapat membuat orang merasa disembuhkan seperti itu.
Setiap jenis luka akan disembuhkan olehnya, si saint putih.
Aku ingin tahu apa aku punya kesempatan untuk menyentuh tangannya.
Jika begitu, maka aku akan mengucapkan terima kasih kepada pria yang membuatku merasakan ini.
Siapa pria itu sebenarnya?
Mungkinkah dia menargetkan Sahoko-sama?
Aku harus memberi tahu Sahoko-sama tentang ini.
Mungkin dia akan memujiku karena mengatakan itu padanya.
「Kukuku, bagaimana dengan tubuhmu?」
Wanita yang mendekat adalah pemilik rumah ini.
Setelah dipukuli oleh pria itu di gang, kami dibawa ke dokter terdekat segera, rumah wanita ini.
Aku entah bagaimana berhasil melihat sosok wanita itu dari posisi berbaringku.
Dia adalah wanita hitam.
Dia memakai tudung hitam dan pakaian hitam untuk menyembunyikan wajah pucat dan matanya.
Meskipun aku tidak tahu kayak apa rupanya karena aku hampir tidak dapat melihat sosoknya, aku pikir dia cukup tua berdasarkan caranya berbicara.
Sepertinya penglihatan wanita ini cukup buruk. Aku tahu dari kisah orang-orang yang membawa kami ke sini bahwa dia tidak dapat hidup di tempat yang sangat terang.
Karena itulah ruangannya suram, karena dia menutup semua jendela di rumahnya. Hanya sedikit cahaya dari matahari terbenam yang berhasil memasuki ruangan melalui celah di antara jendela.
Seperti yang diharapkan dari seorang dokter, rumahnya dipenuhi dengan bau tanaman obat.
Kepalaku pusing hanya dengan mencium bau itu.
「Kalian adalah ksatria yang melindungi pahlawan itu, kan?」
Kemudian, aku merasakan keganjilan ketika mendengar kata-katanya.
Nada wanita ini dipenuhi dengan niat membunuh.
「Kukuku.... Betapa beruntungnya aku hari ini, untuk mangsaku menyerahkan dirinya padaku」
Mangsa? Apa yang dibicarakan wanita ini?
Tidak ada yang luar biasa tentang wanita ini.
Dan kemudian, aku ternganga ketika wanita ini melepaskan kain yang menutupi matanya.
Itu bukan mata manusia.
Burung.... Mata burung.
Mata burung wanita itu memiliki pupil hitam yang dikelilingi oleh warna kuning dimana seharusnya ada warna putih.
Matanya yang bukanlah manusia bersinar dengan kemarahan yang berapi-api.
Jadi, aku langsung tahu.
Dia adalah iblis.
「Uuurgh」
Aku dan rekanku mengerang ketika melihat matanya.
「Kalian akan menjadi pionku」
Dia mulai tertawa, tiba-tiba, aku melihat gigi taring panjang dari celah di antara bibirnya.
「Untuk menghancurkan orang yang membunuh putriku yang imut, pahlawan dan kerajaan ini.」
Dia tertawa dengan menakutkan.
Sayangnya, kami tidak bisa berbuat apa-apa selain mengeluh kesakitan.
_________________________________________
PEHATIAN !!
Dilarang Keras Untuk Mengcopy, Mendatakan dan Menjadikan Novel Ini Dalam Bentuk File Atau Apapun Tanpa Seizin Admin !!
Note: Setiap Postingan terbaru Mimin ngerjain project WN dan LN ini sebagai hobi dan secara sukarela tanpa dibayar sepeserpun jadi support web ini dengan cara follow dan tinggalkan komentar kalian di web ini trs yah supaya mimin semangat dan rajin ngepost tiap chapter terbarunya.
Ankoku kishi Monogatari Chapter 23 Bahasa Indonesia
Reviewed by Shiraori
on
Oktober 03, 2019
Rating:
Reviewed by Shiraori
on
Oktober 03, 2019
Rating:



Tidak ada komentar